Kepala BSIP Bali Dampingi Direktur STO Kementan Audiensi Ke Buleleng
#Sobatani Kementerian Pertanian terus menggencarkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia.
Mentan Amran juga menaruh harapan besar terhadap Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Mentan Amran selalu memastikan agar program pompanisasi berjalan dengan baik. Menurutnya, pompanisasi menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino.
Mendukung hal tersebut dan dalam rangka percepatan Penambahan Areal Tanam (PAT) Padi, PenangJ Satgas Antipasi Darurat Pangan Provinsi Bali, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO), Andi Muhammad Idil Fitri didampingi Kepala BSIP Bali I Made Rai Yasa melakukan audiensi dengan Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Kamis (29/8).
Diterima di rumah jabatan Bupati Buleleng, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO) Andi Muhammad Idil Fitri, menyampaikan maksud dan tujuannya bertemu dengan (Pj) Bupati Buleleng. "Mentan meminta seluruh jajarannya untuk mengantisipasi dampak musim kemarau terhadap sektor pertanian, dan program Kementan untuk antisipasi darurat pangan yaitu PAT padi, dimana untuk mendorong tercapainya PAT tersebut dilakukan beberapa strategi antara lain Optimalisasi Lahan Rawa (OPLA), Pompanisasi serta penanaman padi gogo. Provinsi Bali tidak memiliki lahan rawa jadi dari ketiga strategi PAT yang bisa kita laksanakan adalah Pompanisasi dan Penanaman padi gogo", jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Andi Muhammad Idil Fitri juga melaporkan besaran target PAT Kabupaten Buleleng antaralain target PAT Pompanisasi sebesar 320 Ha yang saat ini realisasinya sebesar 64,18 Ha, dan target Padi Gogo sebesar 330 yang realisasinya baru sebesar 12 Ha. Selain itu disebutkan juga bahwa saprodi untuk mendukung kegiatan padi gogo seluas 190 Ha, saat ini sudah didistribusikan sesuai CPCL dan akan segera menjadi realisasi dari target padi gogo.
Sementara itu Pj. Bupati Buleleng I Ketut Lihadnyana, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dan jajarannya, menyambut baik audiensi yang dilakukan oleh Tim Satgas Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Bali. Beliau mengatakan sangat setuju untuk mewujudkan ketahanan pangan di masing-masing wilayah dengan mengintensifkan potensi yang dimiliki dan dengan optimalisasi di lahan kering. “Kami juga akan meminta kepada BSIP Bali untuk membantu membuatkan demplot tumpang sisip padi gogo dengan tanaman buah untuk menarik minat petani di Buleleng mengembangkan padi gogo” ujarnya.
Menanggapi permintaan permintaan Pj. Bupati, Kepala BSIP Bali I Made Rai Yasa, menyatakan kesiapannya. Dijelaskan pula bahwa untuk wilayah Buleleng padi gogo yang cocok ditanam adalah varietas Inpago, yang toleran terhadap kekeringan, rasanya pulen, potensi hasil yang tinggi.
Pada hari yang sama Tim Satgas Antisipasi Darurat Pangan bergerak ke Subak Babakan Menyali, Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng untuk melakukan gerakan tanam padi gogo seluas 0,5 Ha dengan varietas Inpago. Subak Babakan Menyali tahun 2024 dinyatakan mendapat bantuan padi gogo seluas 35 Ha, ditambah dengan bantuan saprodi benih, pupuk dan paket pestisida.